PENCAK SILAT
Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara.
Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, kini Vietnam juga telah memiliki pesilat-pesilat yang tangguh. Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa (Persilat), yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi.[1]Ada pengaruh budaya Cina, agama Hindu, Budha, dan Islam dalam pencak silat.[1] Biasanya setiap daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas. Misalnya, daerah Jawa Barat terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong, di Jawa Tengah ada aliran Merpati Putih dan di Jawa Timur ada aliran Perisai Diri.[1]
Setiap empat tahun di Indonesia ada pertandingan pencak silat tingkat nasional dalam Pekan Olahraga Nasional. Pencak silat juga dipertandingkan dalam SEA Games sejak tahun 1987. Di luar Indonesia juga ada banyak penggemar pencak silat seperti di Australia, Belanda, Jerman, dan Amerika.[1]
Di tingkat nasional olahraga melalui permainan dan olahraga pencak silat menjadi salah satu alat pemersatu nusantara, bahkan untuk mengharumkan nama bangsa, dan menjadi identitas bangsa.[2] Olahraga pencak silat sudah dipertandingkan di skala internasional.[2] Di Indonesia banyak sekali aliran-aliran dalam pencak silat, dengan banyaknya aliran ini menunjukkan kekayaan budaya masyarakat yang ada di Indonesia dengan nilai-nilai yang ada didalamnya.
PERATURAN PERTANDINGAN PENCAK SILAT
1. Ketentuan Bertanding
a. Pertandingan Pencak silat dilakukan oleh dua pesilat yang saling berhadapan untuk mencapai prestasi.
- Melakukan pembelaan (hindaran, elakan dan tangkisan)
- Melakukan serangan pada sasaran (serangan tangan dan kaki)
- Menjatuhkan lawan.
- Mengunci lawan.
c. Ketentuan Pertandingan
- Setiap pembela dan serangan harus berpola dasi sikap awal, pasangan, langkah serta adanya koordinasi dalam melakukan serangan/pembelaan harus kembali kepada sikap awal/pasang.
- Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan berbagai cara ke arah sasaran, sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan
- Mematuhi ketentuan mengenai sasaran, larangan-larangan dan kaidah pencak silat dan ketentuan-ketentuan perwasitan umumnya.
2. Ketentuan-ketentuan Kemenangan
Peraturan pertandingan Pencak silat memuat ketentuan kemenangan sebagai berikut:
a. Menang angka, jika pertandingan selesai 3 babak dan juri memenangkan salah satu pesilat dengan jumlahh angka lebih banyak dari lawannya.
b. Menang teknik jika lawannya tidak bisa melanjutkan pertandingan karena;
- Menyatakan diri tidak dapat meneruskan pertandingan
- Atas keputusa dokter pertandingan, karena kondisi atlet mungkin membahayakannang mutlak
- Atas permintaan pelatih
d. Menang diskwalifikasi, jika:
- Lawan mendapat peringatan ke-3 setelah peringatan ke-2
- Lawan melakukan pelanggaran berat yang diberikan hukuman langsung diskwalifikasi.
- Lawan melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan cedera dan tidak dapat melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter pertandingan.
f. Menang karena lawan tidak hadir dalam pertandingan atau mengundurkan diri.
3. Ketentuan Hukum Kepada Pesilat
Peraturan Pertandingan pencak silat memuat ketentuan hukum kepada pecak silat sebagai berikut:\
a. Teguran, diberikan bila pesilat melakukan pelanggaran ringan.
- Teguran I, nilai dikurangi satu (1)
- Teguran II, nilai dikurangi dua (2)
c. Peringatan II, diberikan bila pesilat mendapat Peringatan I, Peingatan II, nilai dikurangi sepuluh (10)
d. Diskwalifikasi diberikan bila pesilat:
- Mendapat peringatan setelah peringatan II
- Melakukan pelanggaran berat yang didorong oleh unsur kesengajaan yang bertentangan dengan norma keolahragaan
- Melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan cidera tidak dapat melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter perandingan.
Ketentuan penilaian dalam peraturan pertandingan pencak silat adalah sebagai berikut:
a. Nilai 1 (satu)
- Elakan/tangkisan yang berhasil yang berlangsung disusul oleh serangan yang masuk pada sasaran, atau teknik jatuhan yang berhasil
- Serangan tangan yang maasuk pada sasaran
- Serangan kaki yang masuk pada sasaran
- Menjatuhkan lawan
- Mengunci lawan
4. Sasaran yang boleh diserang adalah bagian tubuh, kecuali leher ke atas dan kemaluan, yaitu:
- Dada
- Perut
- Pinggang kiri dan pinggang kanan
- Punggung
- Sedangkan tungkai dan tangan dapat dijadikan sasaran serangan dengan menjatuhkan dan mengunci, tetapi tidak mempunyai nilai sebagai serangan perkenaan.
Teknik Dasar Pencak Silat (Serangan Tungkai, Lengan, dan Tangkisan)
Teknik dasar pencak silat terdiri atas gerakan serangan tungkai, lengan dan tangkisan. Caranya adalah sebagai berikut.
a. Serangan Tungkai
Serangan tungkai dengan kaki dapat digunakan bervariasi di antaranya punggung kaki, tumit kaki, telapak kaki,ujung kaki, dan pisau kaki.
1) Serangan Kaki
Serangan kaki dengan tendangan terdiri atas
a) tendangan depan;
b) tendangan samping;
c) tendangan membusur;
d) tendangan belakang.
2) Teknik Serangan Lutut
Serangan lutut dalam pencak silat terdiri atas
a) serangan lutut dari bawah;
b) serangan lutut dari samping.
b. Serangan Lengan
Serangan lengan dapat dilakukan dengan menggunakan lengan dan siku.
1) Serangan dengan lengan dilakukan dari arah serangan tangan arah depan, serangan tangan arah
samping, serangan tangan arah atas, dan serangan tangan arah bawah.
2) Serangan siku dapat dilakukan dengan serangan siku arah depan, serangan siku arah samping,
serangan siku arah belakang, serangan siku arah atas, dan serangan siku arah bawah.
c. Tangkisan
Tangkisan adalah teknik pembelaan dengan cara mengadakan kontak langsung dengan serangan lawan.
Tangkisan dalam pencak silat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1) Tangkisan Satu Lengan
Tangkisan satu lengan terdiri atas tangkisan luar, tangkisan dalam, tangkisan atas, dan tangkisan bawah
2) Tangkisan Dua Lengan
Tangkisan dua lengan terdiri atas tangkisan sejajar dua tangan dan lengan atas, tangkisan belah tinggi
dan rendah, tangkisan silang atas dan bawah, dan tangkisan buang samping luar dan dalam.
3) Tangkisan Kaki
Tangkisan kaki terdiri atas tangkisan kaki tutup samping, tangkisan kaki tutup depan, tangkisan kaki
tutup buang luar, dan tangkisan kaki busur luar dan dalam.
(bse penjasorkes oleh Tugimin & Joko Supriyanto)
a. Serangan Tungkai
Serangan tungkai dengan kaki dapat digunakan bervariasi di antaranya punggung kaki, tumit kaki, telapak kaki,ujung kaki, dan pisau kaki.
1) Serangan Kaki
Serangan kaki dengan tendangan terdiri atas
a) tendangan depan;
b) tendangan samping;
c) tendangan membusur;
d) tendangan belakang.
2) Teknik Serangan Lutut
Serangan lutut dalam pencak silat terdiri atas
a) serangan lutut dari bawah;
b) serangan lutut dari samping.
b. Serangan Lengan
Serangan lengan dapat dilakukan dengan menggunakan lengan dan siku.
1) Serangan dengan lengan dilakukan dari arah serangan tangan arah depan, serangan tangan arah
samping, serangan tangan arah atas, dan serangan tangan arah bawah.
2) Serangan siku dapat dilakukan dengan serangan siku arah depan, serangan siku arah samping,
serangan siku arah belakang, serangan siku arah atas, dan serangan siku arah bawah.
c. Tangkisan
Tangkisan adalah teknik pembelaan dengan cara mengadakan kontak langsung dengan serangan lawan.
Tangkisan dalam pencak silat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1) Tangkisan Satu Lengan
Tangkisan satu lengan terdiri atas tangkisan luar, tangkisan dalam, tangkisan atas, dan tangkisan bawah
2) Tangkisan Dua Lengan
Tangkisan dua lengan terdiri atas tangkisan sejajar dua tangan dan lengan atas, tangkisan belah tinggi
dan rendah, tangkisan silang atas dan bawah, dan tangkisan buang samping luar dan dalam.
3) Tangkisan Kaki
Tangkisan kaki terdiri atas tangkisan kaki tutup samping, tangkisan kaki tutup depan, tangkisan kaki
tutup buang luar, dan tangkisan kaki busur luar dan dalam.
(bse penjasorkes oleh Tugimin & Joko Supriyanto)
TEKNIK BANTINGAN
Teknik Menguasai Lawan Kuncian dan bantingan dalam pencak silat
adalah bagian dari teknik untuk menguasai lawan dan membuat lawan tidak
berdaya dengan menggunakan kaki, tangan ataupun anggota badan lainnya.
Teknik ini pada umumnya diawali dengan teknik tangkapan dan dilanjutkan
dengan teknik kuncian dan bantingan sesuai dengan kondisi dan tingkat serangan yang diterima oleh seorang pesilat.
Berikut ini adalah beberapa teknik kuncian yang terdapat dalam pencak silat.
- Teknik kuncian 1, sasarannya lengan bagian atas.
- Teknik kuncian 2, sasarannya leher.
- Teknik kuncian 3, sasarannya pinggang atau punggung lawan, dengan cara menekankan lutut dan menarik kaki tangan atau bahu lawan.
- Teknik kuncian 4, sasarannya pergelangan kaki lawan.
- Teknik kuncian 5, digunakan untuk menggagalkan usaha lawan menangkap kaki, dengan cara menekukkan kaki atau mengunci tangan lawan dan membawa ke bawah atau membanting.
- Teknik kuncian 6, sasarannya lengan bagian atas.
- Teknik kuncian 7, yaitu mengunci kaki lawan dengan kaki dengan tujuan agar lawan tidak mampu bergerak atau melangkah.
- Teknik kuncian 8, sasarannya lengan bawah.
Baca: Teknik Belaan Dalam Pencak Silat Hindaran Tangkisan

Gambar: a) Teknik kuncian 1, b) teknik kuncian 2, c) teknik kuncian 3, dan d) teknik kuncian 4

Gambar: a) teknik kuncian 5, b) teknik kuncian 6 c) Teknik kuncian 7 dan d) teknik kuncian 8
Teknik Bantingan dalam pencak silat
Bantingan adalah teknik menjatuhkan dengan mengangkat anggota tubuh lawan, yang diawali dengan teknik tangkapan. Berikut ini adalah beberapa teknik bantingan yang terdapat dalam pencak silat.
- Teknik bantingan 1, gunanya untuk memusnahkan serangan kaki lawan dengan menggunakan teknik bantingan dengan bantuan besetan.
- Teknik bantingan 2, merupakan salah satu cara untuk mengakhiri serangan lawan dengan teknik bantingan melalui bahu atau pundak
- Teknik bantingan 3, merupakan salah satu cara untuk mengakhiri serangan lawan dari belakang dengan teknik bantingan melalui bahu atau pundak.
- Teknik bantingan 4, yaitu mengakhiri serangan lawan dengan cara mengangkat tubuh lawan pada saat titik berat lawan masih berada di atas (belum stabil).
Baca: Latihan Sirkuit atau Circuit Training Diperkenalkan Oleh Negara

Gambar: a) Teknik bantingan 1, b) teknik bantingan 2, c) Teknik bantingan 3 dan, d) teknik bantingan 4
BELAAN DALAM PENCAK SILAT HINDARAN
BELAAN DALAM PENCAK SILAT HINDARAN
Belaan adalah upaya untuk menggagalkan serangan. Belaan terbagi menjadi dua,
yaitu tangkisan dan hindaran. Dengan melakukan belaan, Anda akan
terhindar dari berbagai serangan musuh dan dapat mempertahankan diri.
Penggunaan teknik belaan akan bergantung pada kondisi serangan yang
dihadapi.
1. Tangkisan Dalam Pencak Silat
Tangkisan adalah suatu teknik belaan untuk mengagalkan serangan lawan. Tindakan menahan serangan lawan dengan tangan, kaki, dan tubuh. Berikut adalah jenis-jenis tangkisan.
- Tangkisan tepis menggunakan satu atau kedua telapak tangan terbuka dengan kenaan telapak tangan dalam. Arah gerakannya dari dalam ke luar dan dari atas ke bawah.
- Tangkisan gedik adalah tangkisan yang menggunakan satu lengan dengan tangan mengepal. Perkenaannya, yaitu lengan bawah dalam dengan lintasan dari atas ke bawah.
- Tangkisan kelit adalah tangkisan yang menggunakan satu lengan dengan telapak tangan terbuka dengan perkenaan telapak tangan luar. Arah gerakannya dari dalam ke luar atau sebaliknya.

Gambar: a) Tangkisan tepis, b) tangkisan gedik, dan c) tangkisan kelit
- Tangkisan siku adalah tangkisan yang menggunakan siku, dengan lintasan dari luar ke dalam.
- Tangkisan jepit atas menggunakan kedua lengan yang menyilang dengan kenaannya sudut persilangan lengan. Arahnya dari atas ke bawah dan sebaliknya.
- Tangkisan jepit bawah hampir sama dengan tangkisan jepit atas, hanya saja posisi tangan mengepal dan diarahkan ke bawah

Gambar: a) Tangkisan siku, b) tangkisan jepit atas, dan c) tangkisan jepit bawah
- Tangkisan potong menggunakan satu tangan dan lengan digerakkan ke samping bawah seperti gerakan memotong. Perkenaannya adalah lengan bawah luar, dengan posisi tangan terbuka.
- Tangkisan sangga menggunakan satu lengan yang membentuk siku-siku. Perkenaannya, yaitu lengan bawah luar dengan gerakan dari bawah ke atas dan posisi tangan mengepal.
- Tangkisan galang adalah tangkisan yang menggunakan lengan bawah dalam yang tegak lurus. Tangan mengepal sambil digerakkan ke samping dari luar ke dalam dan dari dalam ke luar

Gambar: a) Tangkisan potong, b) tangkisan sangga, dan c) tangkisan galang
- Tangkisan kepruk menggunakan kedua tangan mengepal dan lengan berbentuk siku-siku yang digerakkan ke bawah. Perkenaannya adalah punggung kepalan tangan.
- Tangkisan kibas menggunakan kaki dan tungkai yang dikibaskan ke atau dari samping dengan perkenaannya telapak kaki.
- Tangkisan lutut menggunakan gerakan lutut setinggi pinggang, dengan lintasan dari dalam ke luar

Gambar: a) Tangkisan kepruk, b) tangkisan kibas, dan c) tangkisan lutut
2. Hindaran Dalam Pencak Silat
Hindaran adalah suatu kondisi untuk menghindari dan mengelak dari
berbagai serangan lawan, sehingga Anda bisa terhindar dan selamat dari
serangan-serangan tersebut. Ada beberapa macam teknik dasar hindaran
yang dapat dilakukan yaitu elakan, egosan, dan kelitan.
- Elakan adalah cara menghindari serangan lawan. Hindari serangan lawan dengan memindahkan salah satu kaki ke belakang atau ke samping sehingga posisi tubuh berubah (miring).
- Egosan yaitu cara menghindari serangan lawan dengan memindahkan kedua kaki sampai posisi tubuh berubah (merunduk).
- Kelitan adalah cara menghindari serangan lawan tanpa memindahkan posisi kaki. Kelitan dilakukan hanya menjauhkan serangan dari anggota badan yang terancam serangan tersebut.

Gambar: Elakan
JANJI SETIA PPS NASIONAL PADJADJARAN
1.AKU BERJANJI : AKAN MENJALANKAN KEWAJIBANKU KEPADA TUHAN,TANAH AIR DAN UU NEGARA
2.AKU BERJANJI : AKAN SETIA DAN TAAT PADA PERATURAN PPS NASIONAL PADJADJARAN
3.AKU BERJANJI : AKAN MENJUNJUNG TINGGI PERGURUAN DAN KEHORMATAN SEORANG GURU
4.AKU BERJANJI : AKAN MENJAGA NAMA BAIK PRIBADI DAN KAWAN SEPERGURUAN
5.AKU BERJANJI : AKAN MELINDUNGI YG LEMAH
6.AKU BERJANJI : AKAN MEMPERTAHAN KAN ALIRAN YG DI ANUT
7.AKU BERJANJI : AKAN SELALU TAAT PADA AYAH DA IBU
PADJADJARAN DI DIRIKAN PADA
TANGGAL : 12 DESEMBER 1928
DESA : SUKA RAJA BOGOR
YANG MENDIRIKAN : BPK.KIYAI HAJI AHMAD KARTA KUSUMA ( ALM )
NAMA GURU BESAR : BPK.TB.MOCH SIDIK S SAKABRATA ( ALM )
PADJADJARAN ADA LIMA ALIRAN
1.CIMANDE : CAI MAN ANU HADE
2.SAHBANDAR : NAMA SEORANG ULAMA
3.SERA: PASRAH DALAM ARTI SIAP
4.CIKALONG: NAM SUATU TEMPAT
5.DEPOKAN: PERMAINAN BAWAH
ARTI SIMBOL/MAKNA LAMBANG PPS NASIONAL PADJADJARAN
1. KEPALA MACAN : SIMBOL PERGURUAN YG BERASAL DARI JAWA BARAT
2. TULISAN BOGOR : PUSAT PERGURUAN
3. KEMBANG MANGGIS : MELAMBANGKAN KEJUJURAN
4. UNTAIAN 7 RANTAI : 7 JANJI SETIA PERGURUAN
5. LINGKARAN TALI : IKATA KEKELUARGAAN
6. SEGI LIMA : 5 ALIRAN YG DIANUT PERGURUAN
7. WARNA HITAM : NETRAL TIDAK MEMIHAK
8. WARNA PUTIH : SUCI ( BERSIH )
9. WARNA KUNING : SUATU KEBESARAN
10. WARNA MERAH : BERANI ( DALAM KEJUJURAN )
CITRA PENDEKAR
1. PENDEKAR ADALAH : MANUSIA YANG BERTAKWA KEPADA TUHAN YG MAHA ESA
2. PENDEKAR ADALAH : MANUSIA PENGANUT PANCASILA DAN UUD 45
3. PENDEKAR ADALAH : ANUTAN
4. PENDEKAR ADALAH : MANUSIA YG BERBUDI LUHUR DAN BERWAWASAN LUAS
5. PENDEKAR ADALAH : MANUSIA BERJIWA LUHUR DAN PERCAYA DIRI
6. PENDEKAR ADALAH : MANUSIA BERJIWA PENOLONG, SOSIAL PANTANG MENYERAH
7. PENDEKAR ADALAH : MANUSIA PENCITA PENCAK SILAT SEJATI
••• Trik Sederhana Sebelum Bertanding •••
Ada satu trik sederhana yang boleh diaplikasikan, terutama yang masih kerajingan adrenalin bertanding pencak silat;
1. Secara sadar, niatkan sepenuh hati untuk fokus ke permainan. Ini
bisa dimulai ketika kita mulai berdoa sebelum melakukan peregangan dan
senam. Sebelum berdoa, niatkan bahwa pikiran dan kondisi mental anda
"siap" atau "ON" setelah selesai berdoa.
2. Lakukan
stretching/peregangan secara perlahan-lahan, pastikan semua otot terulur
dengan baik. Dan pastikan gerakan senam yang anda lakukan benar-benar
maksimal menaikkan denyut nadi di kisaran main (masuk zona latihan)
3. Untuk mengusir rasa cemas/grogi/takut, saar stretching dan senam
ulang-ulang saja frase kata berikut ini: "Fokus-rileks, fokus rileks,
fokus rileks, fokus rileks," atau "santai-kuat" atau cukup
"fokus-fokus-fokus.." atau kata pendek lain yang anda inginkan.
beberapa atlit mungkin merasa nyaman dengan mengucap doa secara pendek atau mengucapkan dzikir. Sama saja, asalkan itu:
a. pendek dan mudah diulang-ulang
b. tidak mengandung kata negatif misalnya "tidak" atau "jangan" atau "bukan", dsb
c. anda tidak harus memepercayainya, yang perlu dilakukan cuma mengulang-ulangnya dalam hati
beberapa atlit mungkin merasa nyaman dengan mengucap doa secara pendek atau mengucapkan dzikir. Sama saja, asalkan itu:
a. pendek dan mudah diulang-ulang
b. tidak mengandung kata negatif misalnya "tidak" atau "jangan" atau "bukan", dsb
c. anda tidak harus memepercayainya, yang perlu dilakukan cuma mengulang-ulangnya dalam hati
4. Ketika sudah berada di pojok grlanggang, berdoalah sekali lagi. Saat
itu niatkan dan fokuskan bahwa setelah selesai berdoa, anda sudah
berada dalam keadaan "SIAP MAIN". Saat itu, lupakan menang kalah, yang
ada di kepala cukup "main".
Permainan pencak silat sangat
fleksibel, jadi jangan kaku dengan permainan atau strategi yang sudah
direncanakan. Kukira, sebagian besar cabang olahraga lain pun sama
seperti itu. Selama kondisi pikiran tetap rileks, kita bisa sangat
fleksibel berubah pola main satu ke pola main yang lain, menyesuaikan
dengan perubahan permainan lawan, perubahan situasi di arena, semuanya
dapat kita lekukan dengan dengan mudah tanpa harus merasa panik sehingga
performance tinggi tetap bisa diperoleh. Ujung-ujungnya, tentu saja
prestasi maksimal !
have a nice trying !
Syarat teknik Nilai
ii. Lawan dapat memegang tangan atau bahu sehingga terjadi proses jatuhan.
iii. Proses jatuhan lebih dari 5 (lima detik) atau terjadi seret-menyeret atau gumul-menggumul.
iv. Ikut terjatuh waktu melakukan teknik jatuhan.
Ketentuan nilai hukaman :
a. Nilai – 1 (kurang 1 ) diberikan bila pesilat mendapat Teguran I
b. Nilai – 2 (kurang 2 ) diberikan bila pesilat mendapat Teguran II
c. Nilai – 5 (kurang 5 ) diberikan bila pesilat mendapat Peringatan I
d. Nilai – 10(kurang 10) diberikan bila pesilat mendapat Peringatan II
Penentuan Kemenangan
- Nilai 1 Serangan dengan tangan yang masuk pada sasaran, tanpa terhalang oleh tangkisan, hindaran atau elakan lawan.
- Nilai 1 + 1 Tangkisan, hindaran atau elakan yang berhasil memusnahkan serangan lawan, disusul langsung oleh serangan dengan tangan yang masuk pada sasaran.
- Nilai 2 Serangan dengan kaki yang masuk pada sasaran, tanpa terhalang oleh tangkisan, hindaran atau elakan lawan.
- Nilai 1 + 2 Tangkisan, hindaran atau elakan yang berhasil memusnahkan serangan lawan, disusul langsung oleh srangan dengan kaki yang masuk pada sasaran.
- Nilai 3 teknik jatuhan yang berhasil menjatuhkan lawan.
- Nilai 1 + 3 Tangkisan, hindaran, elakan atau tangkapan yang memusnahkan serangan lawan, disusul langsung oleh serangan dengan teknik jatuhan yang berhasil menjatuhkan lawan.
Syarat teknik Nilai
- Tangkisan yang dinilai adalah berhasilnya pesilat menggagalkan serangan lawan dengan tekhnik pembelaan menahan atau mengalihkan arah serangan secara langsung/kontak, yang segera diikuti dengan serangan yang masuk pada sasaran.
- Elakan yang dinilai adalah berhasilnya pesilat membebaskan diri dari serangan lawan dengan tekhnik pembelaan memindahkan sasaran terhadap serangan, yang langsung disusul dengan serangan yang mengenakan sasaran, atau tekhnik jatuhan yang berhasil.
- Serangan tangan yang dinilai adalah serangan yang masuk pada sasaran, menggunakan tekhnik serangan dengan tangan (dalam bentuk apapun). Bertenaga dan mantap, tanpa terhalang oleh tangkisan atau elakan dan dengan dukungan kuda-kuda, atau kaki tumpu yang baik, jarak jangkauan tepat dan lintasan serangan yang benar.
- Serangan dengan kaki yang dinilai adalah serangan yang masuk pada sasaran, menggunakan tekhnik serangan dengan kaki (dalam bentuk apapun), bertenaga dan mantap, tidak disertai tangkapan/pegangan, tanpa terhalang oleh tangkisan atau elakan dan dengan dukungan kuda-kuda, atau kaki tumpu yang baik, jarak jangkauan tepat dan lintasan serangan yang benar.
- Tekhnik menjatuhkan yang dinilai adalah berhasilnya pesilat
menjatuhkan lawan sehingga bagian tubuh (dari lutut keatas) menyentuh
matras dengan pedoman :
- Tekhnik menjatuhkan dapat dilakukan dengan serangan langsung, sapuan, ungkitan, guntingan dan tekhnik menjatuhkan yang didahului oleh tangkapan atau bentuk serangan lainnya yang sah. Serangan yang berhasil mendapat nilai sesuai dengan ketentuan nilai untuk tekhnik serangan yang digunakan.
- Menjatuhkan lawan menggunakan tekhnik jathan dengan cara tidak ikut terjatuh atau lebih menguasai lawan yang dijatuhkan.
- Apabila tekhnik menjatuhkan itu disertai menangkap anggota tubuh lawan harus merupakan usaha pembelaan diri suatu serangan ataumenggunakan serangan pendahuluan, tidak boleh disertai dengan serangan langsung, tetapi dapat dilakukan dengan mendorong atau menyapu. Proses tangkapan menjadi jatuhan diberikan waktu selama 5 (lima) detik. Jika selama itu tidak terjadi jatuhan, maka dihentikan oleh Wasit dan dinyatakan tidak ada jatuhan.
- Teknik sapuan, ungkitan, kaitan dan guntingan tidak boleh didahului dengan memegang/menggumul tubuh lawan, tetapi dapat dibantu dengan dorongan atau sentuhan. Sapuan dapat dilakukan dengan merebahkan diri. Lawan dapat mengelakkan diri dari serangan tidak boleh melakukan serangan balik. Teknik sapuan yang dilaksanakan lebih dari 2 (dua) kali secara berturut-turut pada masing-masing babak dengan tujuan mengulur-ulur waktu akan mendapat teguran dari wasit. Yang dimaksud teknik sapuan dengan tujuan mengulur-ulur waktu ialah sapuan yang di luar jarak jangkauan serangan atau sapuan dalam jarak jangkauan serangan tetapi dilakukan dengan tidak bertenaga.
- Serangan bersamaan oleh kedua pesilat (apakah serangan itu sah atau
tidak karena sifatnya kecelakaan) dan salah satu atau keduanya jatuh,
maka jatuhan akan disahkan dengan pedoman:
- Jika salah satu tidak dapat bangkit akan diadakan hitungan mutlak.
- Jika keduanya tidak segera bangkit, maka dilakukan hitungan mutlak untuk keduanya dan apabila hal ini terjadi pada awal babak I dan keduanya belum memperoleh nilai maka penentuan kemenangan ditentukan seperti Bab II pasal 8 ayat 7.4.a.5 dan pasal 8 ayat 7.4.a.6. (tidak perlu ditanding ulang).
- Jika keduanya dalam hitungan ke 10 (sepuluh) tidak dapat bangkit sedangkan pesilat sudah memperoleh nilai, maka kemenangan dilakukan dengan menghitung nilai terbanyak.
- Jatuh Sendiri, Jika pesilat terjatuh sendiri bukan karena serangan lawan, jika tidak dapat bangkit, diberi kesempatan dalam waktu 10 (sepuluh) hitungan/detik. Jika tidak dapat melakukan pertandingan dinyatakan kalah teknik.
- Tangkapan
- Tangkapan sebagai proses jatuhan dinyatakan gagal jika:
ii. Lawan dapat memegang tangan atau bahu sehingga terjadi proses jatuhan.
iii. Proses jatuhan lebih dari 5 (lima detik) atau terjadi seret-menyeret atau gumul-menggumul.
iv. Ikut terjatuh waktu melakukan teknik jatuhan.
- Jika dalam proses tangkapan kaki pesilat yang ditangkap melakukan pegangan pada bahu dan pesilat yang menangkap dapat menjatuhkan lawannya dalam waktu 5 (lima) detik sebelum wasit memberikan aba-aba ”BERHENTI”, jatuhan dinyatakan sah.
- Jika rangkulan tersebut terlalu kuat sehingga menyentuh leher atau kapala atau menyeabkan keduanya terjatuh, pesilat yang merangkul diberikan Teguran.
- Jatuhan diluar medan laga
- Teknik jatuhan yang berakibat lawannya jatuh diluar medan laga, yaitu jika bagian tubuh
- menyentuh gris batas medan laga, maka jatuhan dinyatakan gagal/tidak sah.
- Jika jatuhan berada di dalam medan laga dan pesilat menggeser keluar medan laga, jatuhan dinyatakan sah.
- Serangan sah yang menyebabkan lawan jatuh tidak dapat bangkit atau nanar yng dilakukan di dalam medan laga dan bergeser keluar gelanggang, pesilat diberi kesempatan dalam batas waktu 10 (sepuluh) detik untuk kembali melakukan pertangdingan maka dinyatakan kalah mutlak.
- Serangan sah yang dilakukan di dalam medan laga, menyebabkan lawan jatuh diluar medan laga dan tidak bangkit atau nanar, maka wasit melakukan hitungan teknik. Jika pesilat tidak dapat melanjutkan pertandingan, maka pesilat bersangkutan dinyatakan kalah teknik.
Ketentuan nilai hukaman :
a. Nilai – 1 (kurang 1 ) diberikan bila pesilat mendapat Teguran I
b. Nilai – 2 (kurang 2 ) diberikan bila pesilat mendapat Teguran II
c. Nilai – 5 (kurang 5 ) diberikan bila pesilat mendapat Peringatan I
d. Nilai – 10(kurang 10) diberikan bila pesilat mendapat Peringatan II
Penentuan Kemenangan
- Menang Angka
- Bila jumlah juri yang menentukan menang atas seorang pesilat lebih banyak dari pada lawan, Penentuan kemenangan dilaksanakan oleh masing-masing Juri.
- Bila terjadi hasil nilai yang sama maka pemenang ditentukan berdasarkan pesilat yang paling sedikit mendapat nilai hukuman.
- Bila hasilnya masih sama, maka pemenangnya adalah pesilat yang mengumpulkan nilai prestasi teknik tertinggi/paling banyak. Pada dasarnya nilai 1 = 2 adalah lebih tinggi dari nilai 2 saja.
- Bila hasilnya masih sama, maka pertandingan ditambah 1 (satu) babak lagi.
- Bila hasilnya masih sama, maka tidak perlu diadakan penimbangan ulang, namun dilihat dari hasil penimbangan berat badan 15 menit sebelum bertanding.
- Pesilat yang lebih ringan timbangannya dinyatakan sebagai pemenang.
- Bila hasilnya tetap sama, maka diadakan undian oleh Ketua Pertandingan yang disaksikan oleh Delegasi Teknik dan kedua Menejer tim.
- Menang Tekhnik
- Karena lawan tidak dapat melanjutkan pertandingan karena permintaan pesilat sendiri/mengundurkan diri.
- Karena keputusan Dokter Pertandingan Dokter Pertandingan diberi waktu 60 (enam puluh) detik untuk memutuskan apakah Pesilat bersangktan dinyatakan ”Fit” atau ”Tidak Fit” (Unfit). Setelah 60 detik Wasit akan menanyakan kepada Dokter
- Atas permintaan Pendamping Pesilat
- Atas keputusan Wasit
- Menang Mutlak
- Menang W.M.P./ wasit Menghentikan Pertandingan
- Menang Undur Diri
- Menang Diskualifikasi
- Lawan mendapat Peringatan III setelah Peringatan II
- Lawan melakukan pelanggaran berat yang diberikan hukuman langsung diskualifikasi.
- Melakukan pelanggaran Tingkat I, dan lawan cidera tidak dapat melanjutkan pertandingan atas dasar keputusan Dokter pertandingan. Pesilat yang menang diskualifikasi krena keputusan Dokter Pertandingan, diperbolehkan bertanding untuk babak selanjutnya jika mendapatkan ijin/rekomendasi dari Dokter Pertandingan.
- Penimbangan ulang berat badan tidak sesuai dengan ketentuan.






Kereeen Gundawan Blognya, di update terus yah
BalasHapusmantap
BalasHapus